Karyawan yang terlatih, cekatan, dan menguasai pekerjaannya akan memperlancar bisnis Sahabat Profit. Termasuk juga untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) penting untuk melakukan pelatihan karyawan. Saat ini sudah banyak contoh program pelatihan karyawan untuk UMKM.
Pelatihan karyawan penting untuk semua ukuran bisnis. Bagi Sahabat Profit yang memiliki UMKM, mungkin berpikiran jika karyawan yang sedikit tidak memerlukan pelatihan. Saran Profitku sebaiknya kurangi pemikiran seperti itu.
Apapun skala bisnis Sahabat Profit, baik itu mikro, kecil, atau menengah, penting untuk melakukan pelatihan karyawan. Pelatihan secara rutin memberikan banyak manfaat untuk keberlangsungan bisnis. Tentu saja, yang paling utama dari pelatihan karyawan adalah mewujudkan bisnis UMKM jadi autopilot.
Nah, untuk Sahabat Profit yang mencari contoh program pelatihan karyawan untuk UMKM, Profitku akan jelaskan beberapa contohnya.
Contoh Program Pelatihan Karyawan untuk UMKM
UMKM memiliki keterbatasan dana dan sumber daya untuk melakukan pelatihan kepada karyawan. Oleh karena itu, UMKM harus memilih pelatihan dengan teliti dan tepat. Pilihlah program yang sesuai dengan bujet dan tujuan pelatihan.
Baca Juga: Pelatihan Karyawan: Cara Tepat Meningkatkan Kemampuan dan Loyalitas
Berikut metode pelatihan yang dapat UMKM pilih:
1. On the Job Training
On the Job Training (OJT) adalah proses pelatihan yang diberikan kepada karyawan yang berguna untuk mengenalkan, menambah pengetahuan dan kemampuan, dan kompetensi yang dibutuhkan karyawan.
Biasanya, metode ini diberikan ketika perusahaan atau bisnis menerima karyawan baru. Karyawan akan dikenal mengenai ruang lingkup tugasnya.
Namun, tidak menutup kemungkinan OJT diberikan kepada karyawan yang sudah lama bekerja. Tujuannya untuk menyegarkan kembali pengetahuan dan menambah pengetahuan baru.
Dalam teknis pelaksanaannya, OJT menerima pengetahuan secara langsung di tempat kerja. Karyawan dapat belajar sambil mempraktikkan pekerjaan sehari-harinya.
Metode OJT sangat cocok untuk UKM yang tidak memiliki banyak waktu dan uang untuk mengikuti pelatihan formal.
2. Bimbingan dari senior
Bimbingan dari senior adalah metode pelatihan yang dilakukan karyawan senior kepada karyawan baru. Karyawan baru ini mempunyai tugas yang sama dengan karyawan senior.
Dalam teknis pelaksanaannya, karyawan senior akan mentransfer ilmu kepada juniornya. Sehingga UMKM tidak perlu memanggil pemateri dari luar untuk mengajarkan karyawannya.
Metode pelatihan kerja dengan bimbingan dari senior sangat cocok untuk UMKM. Selain menghemat biaya, bimbingan senior juga merupakan langkah team building, sehingga senior dan junior semakin solid.
3. Pelatihan dengan instruktur
Contoh program pelatihan karyawan yang terakhir adalah dengan mendatangkan instruktur atau pemateri. Beberapa hasil produk UMKM di Indonesia adalah makanan (kuliner), konveksi, sepatu dan sandal, agrobisnis, kerajinan tangan, dan banyak lainnya. Semua jenis tersebut membutuhkan keterampilan, agar menghasilkan produk berkualitas.
Agar karyawan menghasilkan produk sesuai standar, UMKM dapat memberi pelatihan dengan mendatangkan pemateri yang sesuai dengan jenis bisnisnya. Melalui pemateri tersebut, karyawan dapat belajar secara langsung terkait teknis-teknis pekerjaan.
Sebagai contoh, UMKM yang bergerak di bidang konveksi pakaian. Untuk meningkatkan kemampuan karyawan, UMKM dapat mendatangkan pemateri untuk mengajarkan cara sablon baju yang baik, menjahit baju yang baik, atau tentang pengemasan yang disukai konsumen.
Karyawan Berkualitas Buat UMKM Semakin Kuat
Itulah tiga program pelatihan karyawan untuk UMKM. Metode yang dipilih dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis, karyawan, dan keuangan UMKM.
Melaksanakan salah satu contoh program pelatihan karyawan di atas, membuat UMKM terus bersaing di dunia bisnis. Selain itu, pelatihan karyawan secara rutin membuat UMKM menjadi autopilot.