Memberi pelatihan kerja secara berkala kepada karyawan merupakan investasi jangka panjang yang dilakukan perusahaan. Kemampuan kerja karyawan yang meningkat salah satu cara agar perusahaan terus berkembang di masa depan.
Untuk itu, Sahabat Profit jangan ragu-ragu memotivasi karyawan untuk meningkatkan kempampuan melalui pelatihan kerja.
Karyawan tentu akan senang jika diberi kesempatan untuk meningkatkan kompetensi dan mengembangkan kemampuannya.
Baca Juga: Pelatihan Karyawan: Cara Tepat Meningkatkan Kemampuan dan Loyalitas
Penelitian yang dilakukan Amazon and Workplace Intelligence, menjelaskan jika sejak pandemi Covid – 19, sebanyak 76% karyawan termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya.
Data tersebut menggambarkan jika karyawan menginginkan kemampuan kerjanya terus meningkat. Juga, mengadakan program pelatihan kerja adalah salah satu treatment perusahaan kepada karyawan.
Jika Sahabat Profit berniat mengirim karyawan untuk belajar kembali, sebaiknya perlu identifikasi terlebih dahulu. Identifikasi dilakukan agar jenis pelatihan yang ditentukan dapat efektif dan tepat sasaran. Sehingga Sahabat Profit tidak sia-sia mengirim karyawannya untuk ikut pelatihan.
Beberapa identifikasi yang harus ditentukan adalah gaya pelatihan, pertimbangan pelatihan, dan metode pelatihan.
Menentukan Gaya Pelatihan yang Tepat Untuk Karyawan
Setiap karyawan mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda. Sahabat Profit harus dapat menentukan gaya belajar yang tepat bagi karyawan yang akan diikuti pelatihan.
Setidaknya, ada tiga gaya belajar yang umum dilakukan manusia:
- Visual: Belajar dengan melihat atau menonton
- Auditori: Belajar dengan mendengarkan dan menyerap informasi
- Kinestetik: Belajar dengan praktik langsung
Nantinya, menentukan gaya belajar akan memudahkan Sahabat Profit dalam memilih metode pelatihan.
Beberapa Hal yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Memilih Metode Pelatihan
Selanjutnya, ada beberpa pertimbangan yang harus dipikirkan sebelum mengirim karyawan mengikuti pelatihan kerja. Pertimbangan ini ditentukan agar hasil pelatihan memilik dampak yang baik untuk perusahaan dan tepat sasaran.
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih pelatihan untuk karyawan adalah:
1. Harapan yang dinginkan setelah karyawan mengikuti pelatihan.
2. Kebutuhan kompetensi karyawan yang akan ditingkatkan melalui pelatihan.
3. Biaya yang dikeluarkan untuk pelatihan tersebut.
4. Reputasi dan kredibilitas lembaga pelatihan yang akan digunakan.
5. Waktu yang tersedia untuk pelatihan.
6. Evaluasi hasil pelatihan untuk menentukan efektivitas pelatihan tersebut.
Mempertimbangkan hal-hal di atas berguna agar karyawan yang dikirim pelatihan betul-betul bermanfaat untuk perkembangan perusahaan.
Metode Pelatihan Karyawan yang Dapat Diterapkan
Setiap metode pelatihan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Anda dapat memilih metode berdasarkan tujuan dan harapan ketika mengikuti pelatihan.
Berikut adalah metode pelatihan kerja karyawan yang umum ada di Indonesia:
1. Pelatihan daring (Online)
Sejak pandemi Covid – 19, semua kegiatan masyarakat dipaksa untuk dilakukan secara online. Termasuk kegiatan pelatihan.
Dengan pelatihan jarak jauh, Sahabat Profit tidak perlu tatap muka untuk mengikuti pelatihan, tapi tidak kehilangan esesnsi pelatihannya. Meskipun jarak jauh, peserta tetap memungkinkan untuk berinteraksi dengan pemateri.
2. Pelatihan melalui video secara online
Metode ini berbeda dengan yang pertama. Perbedaan yang paling tampak adalah interaksi dengan pemateri.
Pelatihan melalui video berarti kita membeli satu paket kepada lembaga pelatihan. Lembaga pelatihan tersebut sudah menyiapkan paket video, sesuai tema yang dipilih.
Meskipun minim interaksi dengan pemateri, nyatanya metode ini tetap disukai. Kekuatannya berada di cara penyampaian yang lebih beragam, seperti animasi atau info grafis.
Kekuatan lainnya, metode ini memungkinkan karyawan untuk mengulang pembelajaran di lain waktu.
3. Pelatihan dalam kelas
Ini adalah metode klasik tentang pelatihan karyawan. Suasananya seperti proses sekolah atau kuliah. Pemateri berdiri di depan memberikan materinya dan peserta duduk untuk menyimak.
Metode ini memiliki keunggulan, diantaranya berinteraksi langsung dengan pemateri. Interaksi langsung memungkinkan peserta mengajukan pertanyaan yang tidak mungkin diajukan di metode pelatihan lain.
Keunggulan lainnya, pelatihan langsung memungkinkan peserta mendapat tools yang mendukung pembelajaran.
Saat ini, pelatihan dalam kelas dikemas lebih eksklusif, seperti pelaksanaan di hall room hotel berbintang.
4. Coaching dan mentoring
Metode coaching dan mentoring dapat dikatakan sebagai metode yang sangat privat. Pelaksanaannya addalah satu pemateri per satu karyawan atau perusahaan. Sehingga, peserta pelatihan hanya berasal dari perusahaan Anda.
Selain itu, proses belajarnya juga berjenjang. Artinya, pemateri tidak hanya sekali melatih, tapi akan mengawasi dan memberi evaluasi. Lama coaching tergantung kesepakatan antara perusahaan dan pemateri.
5. Transfer ilmu senior ke junior
Ini metode hemat dan tidak ribet. Pemateri berasal dari internal perusahaan. Biasanya karyawan senior yang mempunyai kemampuan baik di satu bidang.
Biasanya, metode ini diberikan kepada karyawan baru. Tujuannya sebagai pengenalan dengan pekerjaan barunya. Cara ini juga berguna agar karyawan senior merasa terkait dengan perusahaan barunya.
Namun, tidak menutup kemungkinan karyawan lama dilatih dengan metode ini.
Pelatihan Kerja: Investasi Masa Depan dan Bikin Bisnis Autopilot
Apapun metode yang Sahabat Profit pilih, pelatihan kerja kepada karyawan bukanlah hal yang sia-sia. Mungkin Sahabat Profit tidak akan merasakan secara langsung, tapi manfaatnya terasa di masa depan.
Pelatihan juga sebagai sarana agar karyawan paham dengan standar kerja yang ditentukan perusahaan. Jika karyawan sudah paham makan bisnis Sahabat Profitk semakin mudah menjadi autopilot.
Selain pelatihan kerja kepada karyawan cara lain agar bisnis Sahabat Profit jadi autopilot adalah menggunakan Profitku. Fitur-fitur Profitku memudahkan bisnis Anda menuju autopilot.