Ide besar tidak akan mempengaruhi bisnis Sahabat Profit jika tidak dieksekusi dengan baik. Sebaiknya, Sahabat Profit mengetahui penyebab action plan gagal, agar dapat menghindarinya.
Action plan adalah salah satu cara untuk menjabarkan strategi agar ide dan tujuan bisnis bisa dilaksanakan dengan baik.
Merujuk kepada pengertiannya, action plan adalah dokumen yang menjelaskan kegiatan-kegiatan yang dikerjakan untuk mencapai tujuan bisnis. Menariknya, action plan juga bisa digunakan untuk pencapaian tujuan pribadi.
Action plan juga mengatur alat, sumber daya manusia yang terlibat, dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Pelajari lebih lanjut: Action Plan Perusahaan: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membuatnya
Sayangnya, action plan ada kemungkinan gagal berjalan sesuai yang diharapkan. Ada banyak kemungkinan yang menyebabkannya gagal.
Artikel ini akan mengajak Sahabat Profit mencari tahu penyebab action plan gagal dieksekusi dengan baik.
Harapannya, Sahabat Profit bisa menghindari kesalahan-kesalahan tersebut. Sehingga, action plan dapat berjalan dengan baik, dan bisnisnya menjadi autopilot.
3 Penyebab Action Plan Gagal
Berikut adalah tiga penyebab gagalnya action plan:
1. Tujuan tidak SMART
Metode SMART Goals diyakini banyak praktisi sebagai alat bantu yang tepat untuk menetapkan tujuan. Ketika Sahabat Profit membuat tujuan harus SMART, yaitu Specific (spesifik), Measurable (terukur), Achievable (dapat tercapai), Relevant (relevan), Timely (jangka waktu).
Artinya, tujuan harus spesifik, relevan dengan bisnis, dan realistis.
Coba Sahabat Profit tinjau ulang lagi, apakah tujuan yang dipilih mudah untuk dicapai? Jika tujuan tidak realistis, maka berpengaruh kepada elemen lainnya.
Terlebih lagi, jika tujuan tidak spesifik dan memiliki ukuran yang jelas. Sehingga, Sahabat Profit tidak bisa menentukan ukuran keberhasilan karyawan.
Tujuan yang tidak SMART akan mengakibatkan karyawan bekerja tidak fokus. Oleh karena itu, tinjau dan buat tujuan Sahabat Profit menjadi SMART.
2. Sumber daya tidak mendukung
Penyebab nomor dua ini bisa jadi karena kesalahan nomor satu.
Sumber daya yang dimaksud meliputi alat dan kemampuan karyawan dalam menjalankan pekerjaan untuk mencapai tujuan.
Ketika tujuan Sahabat Profit terlalu tinggi (tidak realistis), di sisi lain sumber daya yang dimiliki tidak mahir, ini yang buat action plan berantakan dan tujuan tidak tercapai.
Mempersiapkan sumber daya jadi hal yang penting untuk sebelum menjalankan action plan. Sumber daya yang tidak siap akan membuat rencana menjai berantakan dan tingkat ketercapaian tujuan sangat rendah.
3. Rencana yang dipilih terlalu banyak dan rumit
Ada anggapan semakin rumit dan njlimet pekerjaan akan mempercepat tujuan yang diinginkan.
Duh, sebaiknya Sahabat Profit jangan ikuti langkah seperti itu.
Tentukan kegiatan action plan yang sederhana dan betul-betul mendukung tercapainya tujuan. Kegiatan yang terlalu rumit tidak menjamin goals perusahaan tercapai.
Sebaliknya, kegiatan yang rumit hanya membingungkan karyawan yang mengerjakannya. Akbitanya, action plan gagal dan tujuan tidak tercapai.
Selain tiga penyabab di atas, Sahabat Profit dapat menganalisis kondisi internal masing-masing.
Penyebab antara perusahaan punya penyebab yang berbeda-beda. Namun, tiga hal di atas adalah penyebab universal yang biasa terjadi di banyak perusahaan.
Selalu Pantau Action Plan, Jangan Tunggu Semua Berantakan!
Agar tidak berantakan, Sahabat Profit harus memantau secara berkala jalannya action plan. Pemantauan berguna sebagai deteksi awal jika ditemukan masalah dalam pelaksanaan.
Action plan adalah cara yang efektif untuk menguraikan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai goals perusahaan. Action plan akan dijadikan peta bagi karyawan dalam bekerja. Sehingga, bisnis akan berjalan menjadi autopilot.
Selain mengetahui penyebab action plan gagal, Sahabat Profit juga dapat menggunakan Profitku agar bisnisnya jadi autopilot. Melalui Profitku, Sahabat dapat memantau kesehatan karyawan di mana saja dan kapan saja.