Manajemen harus menindaklanjuti karyawan yang melakukan pelanggar peraturan perusahaan. Jika tidak ada hukuman yang tepat dan segera, ditakutkan sikap indisipliner akan menular ke karyawan lainnya.
Peraturan perusahaan adalah salah satu pilar agar perusahaan atau bisnis Anda menjadi autopilot. Ketika pelanggaran peraturan perusahaan banyak terjadi maka cita-cita bisnis autopilot semakin sulit diwujudkan.
Namun, sebelum hukuman ditentukan, manajemen wajib melakukan penyelidikan terlebih dahulu. Karena karyawan mempunyai alasan melanggar peraturan perusahaan, entah karena disengaja atau karena keadaan tidak teruduga.
Setelah melakukan penyelidikan dan mengetahui alasannya, manajemen bisa menentukan hukuman yang tepat sesuai pelanggarannya.
Jenis-jenis Pelanggaran
Secara umum, peraturan perusahaan terbagi dalam tiga jenis:
1. Pelanggaran keselamatan
Bagi perusahaan yang bekerja dengan mesin dan alat berat, proseur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) mutlak untuk dipatuhi.
Sayangnya, peraturan perusahaan terkait K3 masih diabaikan, shingga membahayakan si karyawan dan orang di sekitarnya.
2. Pelanggaran situasional
Pelanggaran situasional terjadi karena adanya hambatan yang dihadapi oleh karyawan. Contoh yang sering terjadi adalah kemacetan di jalan karena adanya kecelakaan lalu lintas, sehingga karyawan terlambat masuk kerja.
3. Pelanggaran luar biasa
Karyawan dikatakan melakukan pelanggaran luar biasa jika memiliki dampak negatif yang sangat besar kepada perusahaan. Selain itu, segala tindak pidana yang dilakukan karyawan dapat juga dikatakan sebagai pelanggaran luar biasa.
Demikian tiga jenis pelanggaran yang terjadi di perusahaan. Sebagai bentuk ketegasan, manajemen wajib menegur karyawan yang melanggar peraturan perusahaan.
Namun, tegurlah karyawan dengan cara yang tepat dan profesional.
Langkah-langkah Menghadapi Karyawan yang Melanggar
Menghadapi karyawan yang melanggar peraturan tidak bisa dilakukan sembarangan. Termasuk memarahi di depan umum (karyawan yang lain).
Sebagai bentuk profesionalisme, ada langkah-langkah yang lebih manusiawi menghadapi karyawan yang melanggar.
Berikut adalah penjelasannya:
- Pastikan terlebih dahulu kesalahannya
Pertama kali mendapatkan laporan adanya pelanggaran, manajemen terlebih dahulu kebenarannya. Kebenaran yang dicari termasuk siapa saja yang terlibat, jenis pelanggaran, dan dampaknya terhadap perusahaan.
- Ajaklah pihak ketiga untuk menjadi saksi
Anda dapat menyertakan supervisor atau atasan divisi karyawan yang melanggar.
- Jelaskan kesalahan yang dilakukan karyawan
Anda harus menjelaskan semua peraturan apa saja yang sudah dilanggar. Selain itu, jelaskan juga dampak yang dialami perusahaan akibat pelanggaran yang dilakukannya.
- Beri kesempatan kepada karyawan untuk menjelaskan alasan
Langkah ini bukan untuk menormalisasi pelanggaran. Hanya saja, Anda perlu melihat dari sudut pandang karyawan. Langkah ini juga berguna untuk menentukan hukuman yang tepat bagi karyawan.
- Jelaskan konsekuensi yang diterima
Setelah dua sudut pandang (dari perusahaan dan karyawan) sudah diketahui, selanjutnya adalah menentukan hukuman yang sesuai. Hukuman yang diberikan harus dibicarakan sejelas mungkin. Ketika penjelasan masih bias, ditakutkan ada kesalahpahaman dari dua pihak terkait penerapan hukuman.
- Jelaskan konsekuensi yang diterima jika mengulangi kesalahan yang sama
- Dua belah pihak wajib menandatangani dokumen kesepakatan
Dokumen tertulis berguna jika ada konflik di kemudian hari. Dokumen tertulis ini berisikan penjelasan pelanggaran yang dilakukan dan hukuman yang diberikan. Dengan menendatangani, berarti dua belah pihak menerima konsekuensi yang disepakati.
Jadikan Teguran Sebagai Pembelajaran
Teguran jangan dijadikan sebagai ajang “penyiksaan” kepada karyawan karena telah melanggar peraturan. Bijaknya, teguran dijadikan pelajaran, sehingga karyawan tersebut sadar bahwa yang dilakukannya adalah perbuatan yang salah.
Menjadikan teguran atau hukuman sebagai pelajaran juga bermanfaat untuk membangun kesadaran dari dalam diri karyawan.
Ketika karyawan sadar untuk selalu mematuhi peraturan persuahaan, keinginan Anda untuk memiliki bisnis yang autopilot akan segera terwujud.
Cara lain agar bisnis Anda jadi autopilot adalah menggunakan perangkat lunak Profitku.id. FItur yang dimiliki Profitku akan mendukung bisnis Anda untuk autopilot. Salah satu fitur unggulannya adalah memantau Key Performance Indicators (KPI) dengan satu sentuhan.