Metode SMART Goals merupakan salah satu cara untuk menentukan tujuan. Metode SMART Goals juga dapat digunakan untuk menentukan Key Performance Indicator.
Bagi pengusaha, metode SMART Goals dapat digunakan untuk menentukan tujuan bisnis. Menariknya, metode SMART Goals juga dapat digunakan untuk menentukan tujuan masa depan bagi individu.
Metode SMART Goals pertama kali dicetuskan oleh George T. Doran pada tahun 1981. Doran menerbitkan publikasi yang berjudul “There’s a S.M.A.R.T. Way to Write Management’s Goal and Objectives”.
Dalam publikasinya, Doran mengatakan jika perusahaan perlu menentukan sasaran yang spesifik. Sering kali perusahaan menentukan tujuan yang abstrak. Menurut Doran tujuan bukanlah hal yang abstrak. Tujuan adalah sesuatu yang terukur dan harus dicapai untuk menentukan bisnis.
Oleh karena itu, Doran mencetuskan metode SMART Goals. SMART merupakan akronim dari Specific, Measurable, Achievable, Realistic, Timely. Saat ini, metode SMART Goals sudah digunakan oleh banyak perusahaan di seluruh dunia untuk menentukan tujuan bisnis.
Metode SMART Sebagai Alat Penentu Tujuan
Metode SMART Goals adalah alat menentukan tujuan perusahan dengan cermat, jelas, dan terukur. Ketika tujuan dibuat dengan rinci anggota tim akan mempunyai panduan untuk bekerja.
Tujuan perusahaan yang terlalu abstrak akan sulit untuk diartikan oleh karyawan. Akibatnya, karyawan akan bekerja keluar jalur yang ditentukan dan tidak mencapai tujuan. Metode SMART dapat memengatasi masalah tersebut.
Semua unsur yang ada di SMART adalah saling terkait. Artinya, ketika menggunakannya, tidak bisa hanya Specific, Measurable, dan Achievable saja. Semua unsur harus digunakan agar parameter tujuannya menjadi jelas.
John Dooney advisor dari Society for Human Resources Management, mengatakan jika setiap unsur dari SMART bekerja sama untuk mengembangkan tujuan yang jelas dan dapat dipantau. Diharapkan, dengan cara tersebut karyawan tidak merasa ambigu, menjadi jelas dan dapat merumuskan kegiatan dengan baik.
Langkah-langkah Membuat Tujuan Perusahaan dengan SMART Goals
Lalu, bagaimana cara membuat tujuan bisnis dengan metode SMART Goals? Berikut adalah tahapan metode SMART Goals:
1. Specific
Buatlah tujuan sejelas dan sespesifik mungkin. Semakin sempit/spesifik tujuan semakin bagus. Tujuan yang spesifik akan memudahkan membuat langkah-langkah untuk mencapainya. Tujuan yang spesifik juga akan lebih besar untuk dicapai.
Dalam menentukan tujuan yang spesifik, lima pertanyaan W dapat dijadikan panduan:
- Who: siapa yang akan terlibat di tujuan ini?
- What: tujuan apa yang ingin dicapai?
- Where: di mana tujuan ingin dicapai?
- When: kapan tujuan ingin dicapai?
- Why: mengapa harus mencapai tujuan ini?
2. Measurable
Tujuan harus mempunyai ukuran sebagai tolak ukur. Bagaimana perusahaan bisa dikatakan maju? Buktikan melalui ukuran.
Tentukan bagaimana dapat dikatakan maju dan mencapai target. Kata-kata seperti “menambahkan” dapat digunakan untuk menentukan ukuran. Bisa juga menggunakan angka sebagai ukuran. Tujuan yang dapat diukur akan memudahkan untuk melacak kemajuan.
Sebagai panduan membuat tujuan yang terukur, pertanyaan di bawah ini dapat dijadikan sebagai panduan:
- Berapa banyak tujuan yang ingin dicapai?
- Bagaimana saya tahu jika saya telah mencapai tujuan?
- Apa indikator tujuan?
3. Achievable
Menentukan tujuan harus bisa dicapai. Buatlah tujuan tidak terlalu sulit agar mudah dicapai, tapi jangan buat terlalu mudah.
Tujuan harus dibuat menantang agar tim terlihat effort-nya. Namun, jangan membuat tujuan terlalu muluk-muluk. Untuk apa membuat tujuan jika berujung kegagalan untuk tercapai?
Dalam menentukan tujuan yang dapat dicapai, pertanyaan di bawah ini dapat menjadi panduan:
- Sumber daya apa yang dimilki untuk mencapai tujuan tersebut?
4. Realistic / Relevant
Doran menyatakan jika R merupakan singkatan dari realistic. Namun, saat ini singkatan R mengalami perkembangan menjadi relevant. Perkembangan ini terjadi karena realistic dirasa sama dengan achievable. Di artikel ini, akan dibahas keduanya.
Realistic berarti bahwa tujuan akan tercapai secara penuh (realistis) dalam kurun waktu tertentu dan dengan sumber daya yang dimiliki.
Sedangkan yang berpendapat jika R adalah relevant, mengatakan jika tujuan yang ingin dicapai berdasarkan kondisi dan iklim bisnis saat ini. Selain itu, tujuan juga harus relevan dengan visi perusahaan.
5. Timely
Tujuan yang ingin dicapai harus memiliki tenggat waktu. Tentukan kapan tujuan akan dimulai dan kapan harus selesai (tercapai).
Tenggat waktu membuat tim termotivasi untuk menyelesaikannya. Meskipun terkadang deadline membuat stres, tapi itu tetap diperlukan. Jika tenggat waktu tidak dientukan, tim tidak memiliki rasa urgensi dan motivasi untuk menyelesaikannya.
Penutup
Setelah membaca artikel ini, diharapkan Anda dapat membuat tujuan perusahaan yang lebih jelas. Tidak ada lagi tujuan perusahaan yang abu-abu dan abstrak.
Menggunakan metode SMART Goals, perusahaan Anda dapat menentukan tujuan yang lebih terukur dan konkret. Dengan tujuan yang terukur dan konkret, Anda dan tim akan tahu apa yang harus dilakukan agar tujuan tersebut tercapai.