Home > News > Apa Itu OKR? Definisi, Cara Buat, dan Bedanya dengan KPI

Apa Itu OKR? Definisi, Cara Buat, dan Bedanya dengan KPI

Admin | 1 year ago

Salah satu cara agar perusahaan berkembang adalah menetapkan tujuan dan hasil utama yang ingin dicapai. Salah satu metode untuk menetapkan tujuan adalah OKR. 

OKR adalah metode yang dipakai oleh banyak perusahaan elit di banyak Negara. Perusahaan seperti Amazon, Samsung, GoPro, Netflix dan masih banyak lainnya menggunakan OKR untuk mengelola tujuan. 

OKR adalah singkatan dari Objective Key Result. Dengan OKR, perusahaan dapat menentukan tujuan dan hasil utama yang ingin dicapai.

Lalu, apa itu OKR sehingga diterapkan di banyak perusahaan?

Profitku.id akan menjelaskan secara mendalam mengenai apa itu OKR? Juga akan menjelaskan OKR vs KPI.

Apa itu OKR?

Jadi, apa itu OKR?

OKR adalah metode yang digunakan untuk menentukan tujuan yang ingin dicapai perusahaan. OKR dapat menerjemahkan visi dan misi perusahaan menjadi sebuah tujuan yang konkret. Sederhananya, OKR adalah cara untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan.

OKR adalah cara yang tepat untuk menyelaraskan pemikiran antara manajemen dengan staf tentang tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Metode ini juga membuka komunikasi dua arah antara pimpinan perusahaan dengan staf agar kinerja tidak menyimpang dari tujuan.

OKR terdiri dari dua komponen, yaitu Objective (tujuan) dan Key Result (Hasil Utama).

  • Objective adalah apa yang ingin dicapai. Tujuan bersifat konkret, berupa tindakan, dan (idelanya) menginspirasi.
  • Key result adalah turunan dari objective. Key result menentukan posisi seperti apa yang ingin dicapai. Key result bersifat spesifik, konkret, dan terukur, artinya hasil utama yang ditentukan harus jelas dan tidak di wilayah yang abu-abu. Namun, hal yang harus diingat adalah key result harus realistis.

Idealnya, OKR ditentukan untuk jangka waktu triwulan. Tiga bulan adalah waktu yang ideal bagi perusahaan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan. Namun, tidak menutup kemungkinan OKR dijalankan untuk 3 – 4 bulan.

 Sejarah Metode OKR

Para pebisnis perlu mengucapkan terima kasih kepada Andy Grove dan John Doerr. Mereka berudalah yang mengembangkan konsepr OKR. Andy Grove adalah founder dan CEO dari Intel, sedangkan John Doerr bergabung di Intel pada tahun 1974.

Untuk mengembangkan Intel, Andy Grove dan John Doerr menerapkan OKR kepada seluruh timnya. Sebagai contoh, OKR pertama yang dibuat John Doerr di Intel Objective-nya adalah: Mendemonstrasikan performa prosesor 8080 lebih baik dibangingkan Motorola 6800. 

Key Result yang ditentukan adalah mendapatkan 5 bukti benchmark, membuat sebuah demo, membuat materi pelatihan penjualan untuk dipakai di lapangan, serta menghubungi 3 pelanggan dan membuktikan bahwa prosesornya bekerja dengan baik.

John Doerr menargetkan OKR yang sudah ia susun dapat tercapai dalam tiga bulan ke depan. Dia juga mengetik dan menempelkannya di meja agar semua tim di Intel dapat megetahui OKR John Doerr untuk tiga bulan ke depan.

Metode OKR juga diadaptasi di perusahaan Google. Larry Page dan Sergey Brin-pendiri Google—sedang membutuhkan investor untuk mengembangkan Google. Lalu datanglah John Doerr yang berinvestasi sebesar US$ 11,8 juta untuk 12% saham Google.

Tidak hanya berinvestasi uang, John Doerr juga membawa metode OKR untuk diterapkan di Google. Syahdan, OKR membantu Google untuk berkembang lebih maju. Karyawan google menjadi lebih lebih fokus pada tujuan utama pengembangan. Juga, OKR membantu Google untuk on track pada prioritas. Bahkan, Larry Page mengaku, bahwa OKR yang dibawa John Doerr membantu Google tumbuh berkali lipat.

Hingga saat ini, metode OKR banyak digunakan perusahaan-perusahaan besar menentukan tujuan.

OKR vs KPI: apakah keduanya berbeda?

Dunia kerja membutuhkan metode untuk menilai kemajuan perusahaan dan kinerja karyawan. Salah satu metode yang digunakan untuk menilai kinerja ialah Key Performance Indicator (KPI). Penggunaan OKR vs KPI sering dianggap sama dan tumpang tindih.

Apakah OKR dan KPI memiliki perbedaan?

Seperti yang dijelaskan di atas, OKR adalah metode untuk menentukan tujuan dan hasil utama yang diinginkan perusahaan. Menentukan OKR membuat perusahaan fokus menentukan pencapaian dan peningkatan yang bermanfaat untuk bisnis.

Sementara itu, KPI adalah alat ukur kinerja dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. KPI digunakan untuk memantau atau melacak kinerja karyawan dengan rutin. Hasil pantauan tersebut dapat digunakan untuk evaluasi apakah kinerja karyawan berada di jalur yang tepat.

OKR penting agar perusahaan Anda mempunyai arah bergerak untuk lebih baik. KPI tidak kalah penting agar karyawan mempunyai ukuran kerja yang efektif dan memahami tujuan kerja untuk apa.

Sangat penting bagi perusahaan untuk membuat tujuan dan hasil utama yang ingin dicapai. Namun, bagaimana cara mengukur kinerja karyawan agar tujuan dan hasil utama tercapai? Disinilah KPI berfungsi, untuk mengukur kinerja karyawan mencapai tujuan perusahaan.

Sederhananya, KPI adalah turunan dari OKR.

Jadil, alih-alih memperdebatkan mana yang lebih penting OKR vs KPI, ternyata keduanya bisa saling melengkapi untuk membuat bisnis lebih berkembang.

Manfaat menerapkan OKR

John Doerr menjelaskan jika perusahaan menerapkan OKR akan mendapatkan FACTS. Eits, FACTS ini bukan berarti fakta, loh, ya. Namun, FACTS adalah akronim dari:

  • Focus: membuat tim menjadi fokus mencapai tujuan yang prioritas
  • Alignment: menyelaraskan seluruh tim perusahaan menuju tujuan yang sama
  • Commitment: meningkatkan komitmen dan motivasi seluruh tim agar tujuan tercapai
  • Tracking: OKR membuat perusahaan dapat melacak perkembangan atau kemajuan tim mencapai tujuan
  • Stretching: OKR dapat memancing tujuan yang out of the box.

Langkah-langkah Menentukan OKR

Berikut adalah langkah-langkah menentukan OKR:

1. Menentukan tujuan dan hasil utama

Untuk menyelaraskan dengan visi dan misi perusahaan, siapkan dua hingga tiga objective yang ingin dicapai. Setelah itu, tentukan key result tiga hingga empat key untuk setiap objective.

Key result yang jelas akan memandu tim untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, key result harus spesifik, terukur, realistis, dan terikat dengan waktu.

2. Selaraskan dengan visi dan misi perusahaan

OKR merupakan turunan dari Visi dan misi perusahaan. Tujuan yang dipilih merupakan cara agar visi dan misi perusahaan tercapai. Oleh karena itu, selaraskan OKR dengan visi dan misi perusahaan Anda.

3. Tentukan tujuan dengan metode SMART

OKR yang dipilih harus dapat diukur, jangan sekedar “meningkatkan”, “lebih banyak” atau tujuan yang abu-abu.

Agar dapat diukur, sertakan angka atau persentase sebagai ukuran OKR. Jika tidak ada ukuran yang konkret, risiko yang terjadi perusahaan akan menetapkan tujuan yang terlalu tinggi dan tidak dapat dicapai.

Menentukan OKR, Anda dapat menggunakan alat bantu yang bernama SMART Goal. Alat bantu ini akan memandu Anda menentukan tujuan dengan cermat, jelas, dan terukur.

SMART adalah akronim dari:

  • Specific
  • Measurable
  • Achievable
  • Realistic / Relevant
  • Timely

4. Pastikan seluruh tim mengetahui apa yang harus dilakukan

Ketika OKR sudah ditentukan, langkah selanjutnya adalah memastikan seluruh tim mengetahuinya. Mengetahui OKR membuat seluruh staf mengerti apa yang harus dicapai dan menentukan strategi kerja untuk mencapainya.

5. Buat bagan dokumentasi kemajuan OKR

Bagan kemajuan OKR berfungsi untuk mengetahui sejauh mana tujuan sudah dicapai. Bagan kemajuan memuat seluruh tim aware atas perannya untuk mencapai tujuan.

Buatlah bagan dengan detail per bulan dan per minggu. Jangan lupa bagan selalu di update di tiap minggu.

6. Selanjutnya, jalankan OKR!

Semua sudah siap, saatnya Anda dan tim bekerja untuk mencapai OKR.

Selalu apresiasi apapun yang dicapai tim Anda-baik itu berhasil mencapati tujuan atau hampir mencapai tujuan. 

Selalu evaluasi dan cari jalan keluar setiap halangan atau kesulitan. Juga segera beri feed back atas saran kendala yang dihadapi tim dalam mencapai OKR.

Penutup

Bayangkan Anda sedang berlayar tapi tidak mempunyai tujuan. Tentu Anda bersama kapal akan terombang ambing di tengah lautan. Sekuat apa pun kapal berlayar jika tidak mempunyai tujuan akan habis bahan bakarnya, akibatnya kapal akan karam dihantam ombak.

Perusahaan yang mempunyai sumber daya yang banyak pun lambat laun akan karam. Karena sumber daya tersebut tidak diarahkan untuk mencapai tujuan.

Objective Key Result (OKR) dapat memandu Anda menentukan tujuan perusahaan. Sehingga, perusahaan tidak terombang ambing dan karam karena bangkrut.