Home > News > Prinsip Etika Bisnis: Pedoman Penyelamat Bisnis

Prinsip Etika Bisnis: Pedoman Penyelamat Bisnis

Admin | 1 year ago

Bisnis tidak sekedar transaksi atau memenuhi kebutuhan konsumen. Diperlukan etika ketika menjalankannya. Perusahaan harus memperhatikan dan menjalankan etika-etika yang berlaku. Oleh sebab itu, dalam bisnis terdapat teori etika bisnis.

Etika bisnis tidak hanya berlaku untuk perusahaan saja, termasuk di dalamnya seperti karyawan, konsumen, pelanggan, atau mitra kerja.

Etika bisnis jika dilaksanakan dengan baik akan berdampak positif untuk perusahaan. Perusahaan akan memiliki kinerja baik dan mempunyai citra positif di mata pelanggan.

Etika merupakan bagian dari filsafat yang berkaitan dengan tingkah laku, norma, dan kesopanan. Dengan etika seseorang akan mempunyai perangai yang baik dan senang berbuat baik.

Etika menjadi pedoman hidup seseorang dalam berplikau dan berbuat sesuatu. artinya, etika akan membahas tentang apa yang baik dan buruk mengenaik tindakan manusia.

Begitu juga dalam berbisnis, ada pedoman moral yang harus dipegang. Pengusaha tidak bisa berbuat semaunya hanya untuk meraih keuntungan yang banyak. Ada moral yang harus dipegang pengusaha ketika mencari keuntungan.

Sebagai contoh, etika bisnis yang bisa dilakukan seperti bersikap jujur, komitmen yang baik, integritas, serta loyal.

Pengertian Etika Bisnis

Konsep etika bisnis mulai menjadi perhatian pada tahun 1960-an. Saat itu, mulai disadarai bahwa perusahaan tidak hanya bertujuan mencari untung. Perusahaan diminta untuk lebih peduli kepada kondisi pekerja, sosial, dan lingkungan sekitar. Sejak periode tersebut, konsep etika bisnis mulai dikembangkan.

Ada banyak pengertian mengenai etika bisnis dari para ahli ekonomi dan bisnis. Di artikel ini akan merujuk pada tiga sumber.

Menurut Manuel G. Velasquez dalam bukunya Etika Bisnis: Konsep Dasar dan Kasus, menjelaskan jika etika bisnis adalah studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.

Pendapat yang kedua berasal dari Kees Bertens, seorang filsuf dan pakar etika di Indonesia. Bertens menjelaskan etika bisnis adalah pemikiran atau refleksi kritis tentang moralitas dalam kegiatan ekonomi dan bisnis.

Pendapat lainnya dalam buku Konsep Dasar Etika Bisnis yang disusun oleh Sri Umiatun Andayani dan tim. Dalam buku tersebut, dijelaskan jika etika bisnis adalah pengetahuan pelaku bisnis tentang tata cara pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas.

Mana yang Lebih Tinggi Antara Hukum Bisnis dengan Etika Bisnis?

Hukum bisnis dengan etika bisnis saling terkait. Keduanya tidak ada yang lebih tinggi.

Etika bisnis dengan hukum bisnis tidak saling bertentangan. Keduanya adalah pedoman dalam kehidupan bisnis. Etika dan hukum jika diterapkan akan mewujudkan ketertiban kehidupan sosial/masyarakat.

Etika merupakan cabang dari ilmu filsafat. Etika dapat digunakan sebagai aturan/kontrol agar terjadi ketertiban sosial. Namun, karena etika merupakan ilmu filsafat, sifatnya masih sangat abstrak. Oleh karena itu, etika diturunkan menjadi aturan hukum yang melalui peraturan atau undang-undang yang dilegalkan oleh lembaga/negara.

Menjalankan bisnis harus adil, jujur, sesuai norma dan aturan. Akan ada konsekuensi hukum jika melanggarnya.

Beberapa kasus etika akan melampaui hukum. Seseorang yang melanggar peraturan akan mendapat hukuman sesuai yang ditentukan pengadilan. Namun, walaupun orang tersebut sudah menjalani hukuman, pandangan negatif karena tetap akan melekat, karena sudah melanggar etika.

Contoh kasus adalah tindakan suap. Seorang pengusaha tertangkap memberikan suap kepada pejabat agar bisnisnya dilancarkan. Baik pemberi dan penerima suap mendapatkan konsekuensi hukuman berupa penjara.

Setelah beberapa tahun dipenjara, mereka sudah selesai menjalankan hukuman dan berhak bebas. Namun, mereka tetap akan dipandang negatif seumur hidup oleh masyarakat karena telah melanggar norma dan etika, yaitu tindak pidana suap dan korupsi.

Manfaat Melakukan Etika Bisnis

Etika bisnis akan membantu para pengusaha dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Manfaat lain ketika pengusaha menjalankan etika bisnis adalah:

1. Etika bisnis akan menyadarkan pebisnis bahwa ada dimensi etis yang melekat dalam perusahaan yang dibangun.

2. Etika bisnis membuat para pebisnis melakukan pertimbangan moral dan ekonomis secara proporsional.

3. Etika bisnis akan mengarahkan pengusaha dalam menerapkan pertimbangan moral-etis dalam setiap kebijakan dan keputusan bisnis.

Prinsip Etika Bisnis

Menurut Sonny Keraf dalam bukunya Etika Bisnis: Tuntutan dan Relevansinya, ada lima prinsip dalam menjalankan etika bisnis. Berikut adalah penjelasannya:

1. Prinsip Otonomi

Manusia memiliki kemampuan untuk memutuskan atas kesadaran sendiri tentang keyakinan dan perubatan yang dianggap baik.

2. Prinsip Kejujuran

Pebisnis harus jujur dalam menjalan semua kegiatan bisnis. Termasuk dalam hal pemenuhan izin usaha, kontrak dengan pekerja, perjanjian dengan mitra, penawaran barang dan jasa yang meliputi mutu dan harga, serta hubungan kerja internal.

3. Prinsip Keadilan

Prinsip ini mewajibkan kepada pebisnis untuk berlaku adil kepada semua orang yang terlibat di bisnis. Berlau adil harus sesuai dengan kriteria yang rasional, objektif, dan dipertanggung jawabkan.

4. Prinsip Saling Menguntungkan

Berbisnis harus mengupayaka terjadinya win-win solution. Artinya, keputusan yang dibuat harus menguntungkan semua pihak.

5. Prinsip Integritas Moral

Prinsip ini menanamkan agar semua yang terlibat di perusahaan selalu menjaga nama baik perusahaan. Selain itu, harkat dan martabat orang lain juga harus dihormati.

Kesimpulan

Penting untuk perusahaan menerapkan etika bisnis. Etika bisnis akan menciptakan persaingan usaha yang sehat. Dengan adanya etika, perusahaan tidak akan menerobos batasan moral yang diakui oleh masayarakat.

Diperlukan kemauan oleh manejerial perusahaan agar menerapkan etika bisnis. Selain itu, diperlukan sosialiasi dan pengawasan agar seluruh pekerja menjalankan etika bisnis sesuai yang diyakini perusahaan.