Home > News > Menggunakan KPI untuk Biro Perjalanan Pariwisata, Agar Layanan Wisatawan Lebih Maksimal

Menggunakan KPI untuk Biro Perjalanan Pariwisata, Agar Layanan Wisatawan Lebih Maksimal

Admin | 1 year ago

Berkembangnya pariwisata di Indonesia membuat banyak pebisnis mulai melirik sektor pariwisata. Salah satu yang banyak dilirik adalah biro perjalanan wisata.

Pariwisata sudah menjadi industri di Indonesia. Pemerintah mulai memperbaiki ekosistem pariwisata mulai dari objek wisata, akomodasi, penginapan, dan lain-lain.

Terbukti, pariwisata menjadi salah satu pemasukan utama Negara. Baik itu karena kunjungan wisatawan mancanegara atau wisatawan nusantara.

Salah satu elemen penting dalam industri pariwisata adalah biro perjalanan pariwisata.

Menurut Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia No 4 Tahun 2014 Tentang Standar Usaha Jasa Perjalanan Wisata, disebutkan jika biro perjalanan wisata termasuk ke dalam bidang usaha wisata.

Selain biro perjalan wisata, yang termasuk dalam bidang usaha wisata adalah agen perjalanan. 

Biro perjalanan wisata dan agen perjalanan kerap dianggap sama. Padahal, keduanya memiliki ruang lingkup yang berbeda.

Di artikel ini, Profitku akan menjelaskan pengertian biro perjalanan wisata. Selain itu, Profitku juga akan menjelaskan Key Performance Indocators (KPI) yang dapat diterapkan untuk biro perjalanan wisata.

Pengertian Biro Perjalanan Wisata

Merujuk pada buku Istilah-istilah Dunia Pariwisata yang ditulis oleh Darmadjati, biro perjalanan wisata adalah perusahaan yang khusus mengatur dan menyelenggarakan perjalanan dan persinggahan orang-orang termasuk kelengkapan perjalanannya, dari satu tempat ke tempat lain, baik di dalam negeri, dari dalam negeri, ke luar negeri atau dalam negeri itu sendiri.

Dari pengertian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa biro perjalanan wisata adalah bisnis yang mengatur penyelenggaraan wisata bagi kelompok atau seseorang.

Merujuk Peraturan Peraturan Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif, biro perjalanan wisata meliputi dua hal, yaitu:

  • Usaha penyediaan jasa perencanaan perjalanan
  • Usaha jasa pelayanan dan penyelenggaraan pariwisata termasuk perjalanan ibadah

Sering ada salah persepsi, jika biro perjalanan wisata disamakan dengan agen perjalanan wisata.

Biro perjalanan wisata merencanakan detail sampai dengan waktu dan tempat yang dikunjungi. Beda halnya dengan agen perjalanan.

Agen perjalanan beroperasi sebagai perantara. Ruang lingkupnya hanya meliputi jasa pemesanan sarana, seperti pemesanan tiket dan pemesanan akomodasi. Agen perjalanan juga melakukan pengurusan dokumen perjalanan.

KPI untuk Biro Perjalanan Wisata

KPI biro perjalanan wisata berfungsi untuk memastikan pelayanan wisata berjalan dengan lancar. Di sisi lain, profit perusahaan tetap terjaga.

Agar tujuan tersebut tercapai, Anda dapat menerapkan KPI biro perjalanan wisata. Berikut adalah penjelasannya:

1. Kepuasan Wisatawan

Profitku meletakkan KPI untuk biro perjalanan wisata yang pertama adalah kepuasan wisatawan, bukan jumlah pendapatan atau penjualan.

Menurut Profitku, kepuasan wisatawan yang memakai jasa Anda adalah kunci kesuksesan bisnis perjalanan. Ketika wisatawan yang memakai jasa Anda merasa puas, berdampak kepada tingkat retensi pelanggan atau customer retention menjadi tinggi.

Anda dapat melakukan survei kepada wisatawan dengan mengambil sampel atau contoh per rombongan.

2. Rata-rata Pengeluaran per Perjalanan

Menghitung pengeluaran saat perjalanan wisatawan berlangsung akan menganalisis laba bersih yang didapat.

Pengeluaran perjalanan berbeda-beda, tergantung jarak dan banyaknya lokasi wisata yang dikunjungi.

3. Jumlah Insiden atau Peristiwa Darurat Saat Perjalanan

Kita selalu berharap setiap perjalanan akan nihil peristiwa darurat dan kecelakaan. Seandainya terjadi insiden, jadikan insiden tersebut sebagai pembelajaran. Sehingga di perjalanan atau pelayanan yang lain, dapat mengantisipasi dan mempersiapkan alat-alat penanganan.

4. Jumlah Keterlambatan Susunan Acara

Sebelum berangkat, manajer perjalanan akan membuat jadwal acara. Jadwal ini berisi mulai dari waktu keberangkatan, perjalanan dari satu objek wisata ke objek lainnya, dan waktu yang dibutuhkan di satu objek wisata. Nantinya, jadwal acara ini akan diberikan kepada pemandu wisata yang bertugas.

Keterlambatan atau perjalanan yang tidak sesuai waktu akan berdampak pada kepuasan pelanggan. Misalnya, dalam satu hari direncanakan akan berkunjung ke tiga objek wisata. Namun, karena salah perkiraan waktu, jadwal menjadi molor sehingga satu objek wisata tidak dapat dikunjungi.

Menerapkan KPI ini akan melatih manajer perjalanan untuk lebih teliti ketika memperkirakan estimasi waktu.

5. Jumlah update tempat wisata

Biro perjalanan wisata adalah referensi bagi wisatawan. Artinya, wisatawan akan bertanya kepada biro perjalanan tentang objek wisata yang akan dikunjungi. Pertanyaannya biasanya seputar harga tiket masuk, kebijakan di objek wisata, dan jam buka objek wisata.

Update tempat wisata berguna bagi biro perjalanan dalam menyusun proposal biaya kepada kllien. Oleh sebab itu, sebaiknya biro perjalanan wisata selalu update tempat wisata 2 – 5 per bulan.

Penutup

Industri pariwisata di Indonesia masih terbuka lebar. Termasuk diantaranya biro perjalanan wisata. Biro perjalanan wisata menjadi alternatif bagi wisatawan untuk merencanakan liburan.

Key Performance Indicators (KPI) biro perjalanan wisata akan membuat kerja perusahaan menjadi maksimal. Sehingga pelayanan kepada pelanggan akan maksimal.

Setelah menerapkan KPI biro perjalanan wisata, langkah selanjutnya adalah memantau. Untuk pemantauan, Anda dapat menggunakan Profitku. Melalui Profitku, Anda dapat memantau kesehatan perusahaan dalam satu sentuhan dan satu dashboard saja.