KPI dapat digunakan untuk melacak dan mengukur kinerja tim dalam memproses pengumpulan piutang yang ada di klien atau pembeli.
Memantau proses penagihan piutang adalah proses memantau berapa banyak faktur atau tagihan kepada klien. Pembayaran piutang yang lancar berpengaruh kedapa arus kas perusahaan.
Arus kas begitu penting untuku keberlangsungan bisnis. Jika klien macet atau tidak lancar membayar hutang berdampak kepada kas yang sedikit. Sebaliknya, jika klien tepat waktu membayar hutang, keberlangsungan operasional menjadi lancar.
Selain itu, KPI untuk tim akuntansi piutang usaha bermanfaat untuk:
- Mengukur lama waktu piutang dilunasi
- Mengidentifikasi masalah yang terjadi selama proses penagihan piutang
- Meningkatkan kinerjan efisiensi tim akuntansi piutang usaha memenuhi target
KPI yang tepat akan membantu tim piutang usaha menghindari konflik dengan kilen dalam menagih piutang.
Berikut Profitku sajikan KPI untuk akuntan piutang usaha yang dapat diterapkan di perusahaan Anda.
KPI Piutang Usaha
Berikut adalah KPI piutang usaha yang dapat diterapkan di perusahaan Anda:
1. Jumlah hari penagihan piutang (Days Sales Outstanding/DSO)
KPI yang pertama adalah mengukur lama waktu yang dibutuhkan klien melunasi hutang kepada Anda. Lama waktu termasuk menghitung faktur yang sudah jatuh tempo.
Melacak lama waktu pelunasan merupakan KPI yang umum digunakan oleh tim piutang usaha.
Semakin rendah nilai DSO menandakan arus kas perusahaan dalam kondisi aman. Sebaliknya, DSO yang tinggi menandakan ada pembayaran yang tidak lancar dari klien. Tentu saja ini juga berdampak kedapa arus kas perusahaan.
2. Best Possible Days Sales Outstanding (BPDSO)
Ini berbeda dengan KPI yang pertama. Best possible DSO hanya menghitung fatur yang berhasil dibayar lunas dengan tepat waktu.
3. Rata-rata klien menunggak faktur (Average Days Delinquent/ADD)
KPI ini akan mengukur waktu yang dibutuhkan pelanggan melunasi faktur setelah jatuh tempo. Data ini penting untuk memperkirakan di hari berapa kredit macet akan menjadi masalah untuk arus kas perusahaan.
Jika rata-rata waktu sangat tinggi, ini pertanda bahaya untuk aru kas perusahaan. Salah satu cara untuk merendahkan nilai KPI ini adalah memperbaiki komunikasi dengan klien. Komunikasi yang baik dan efektif akan memperlancar penagihan faktur.
4. Persentase piutang per total penjualan
KPI selanjutnya akan mengukur jumlah faktur yang belum dibayar oleh klien. Fenomena ini biasa dikenal dengan kredit yang tidak tertagih atau kredit macet.
Persentase piutang dari total penjualan dianggap baik jika di bawah 15%. Sedangkan dianggap buruk jika persentase di atas 25%.
Presntase piutang yang tinggi menandakan beberapa hal, yaitu tidak ada komunikasi yang baik dengan klien, tidak menerbitkan faktur dengan benar, dan tidak segera menindaklanjuti faktur yang sudah jatuh tempo. Selebihnya, ada kemungkinan permasalahan keuangan dipihak klien sehingga tidak lancar membayar hutang.
5. Rasio perputaran piutang (Accounts receivable turnover ratio/ART)
KPI bagian piutang usaha yang kelima adalah mengukur waktu yang dibutuhkan tim mengumpulkan tagihan dan pembayaran hingga lunas.
Sebaiknya ART mempunyai nilai yang rendah, sehingga piutang cepat terkumpul. Ini juga menandakan tim akuntan piutang mempunyai komunikasi yang baik dengan klien, sehingga hutangnya dapat dibayar dengan tepat waktu.
Sebaliknya, nilai ART yang tinggi menandakan tim tidak dapat menagih piutang dengan baik.
Penutup
Arus kas yang sehat merupakan hal yang penting bagi perusahaan. Anda dapat menjalankan operasional jika keuangan perusahaan sehat.
Termasuk mengelola piutang yang ada di klien Anda. Memaksa klien untuk segera membayar tentu bukan hal yang baik, karena dapat merusak hubungan. Namun, membiarkan piutang akan berdampak kepada arus kas perusahaan.
KPI untuk tim akuntansi piutang dapat memantau piutang perusahaan dengan sehat. Jika piutang dapat dikelola dengan baik, keuangan perusahaan turut ikut baik.
Anda juga bisa menggunakan Profitku untuk memantau kinerja tim. Melalui Profitku akan membuat KPI tim akuntansi dipantau secara realtime.
