Home > News > 6 KPI Restoran yang Tepat Agar Bisnis Jadi Sukses

6 KPI Restoran yang Tepat Agar Bisnis Jadi Sukses

Admin | 1 year ago

Bisnis restoran masih menjadi salah satu unit usaha yang menjanjikan dan mendatangkan untung. Salah satu cara agar usaha bisnis restoran menjadi sukses adalah dengan membuat Key Performance Indicator (KPI) restoran.

Membuat KPI restoran merupakan hal penting untuk meningkatkan layanan agar pengunjung tetap puas. KPI restoran juga dapat digunakan untuk menentukan cara yang efektif dalam mengelola anggaran, staf, dan menentukan waktu operasional.

Melalui KPI restoran, Anda akan mempunyai data tentang aktivitas restoran saat ini dibandingkan masa lalu untuk menentukan tren masa depan.

Bagi Anda yang akan merintis atau sudah merintis atau baru menjalankan bisnis restoran, akan merasa kesulitan dengan cara membuat KPI yang terukur. Di artikel ini, Anda akan mengetahui cara membuat KPI restoran dan contoh KPI restoran yang dapat diukur.

6 KPI Restoran

Berikut adalah 7 contoh KPI restoran yang dapat Anda terapkan:

1. Persentase canceled reservation rendah

Konsumen yang membatalkan pesanan menandakan terdapat masalah dalam pelayanan. Baik itu pelayanan yang terlalu lama, atau konsumen mendapatkan nilai yang lebih di restoran lain.

Persentase canceled reservation yang rendah rendah dapat dijadikan KPI restoran, sebagai ukuran jika karyawan sudah memberikan pelayanan yang maksimal.

Contoh: Persentase canceled reservation tidak melebihi 10% per semester.

2. Persentase pelanggan tetap tinggi

The National Restaurant Association-lembaga industri restoran di Amerika Serikat—menjelaskan jika tiga perempat pendapatan dari bisnis restoran berasal dari pelanggan tetap. Oleh karena itu, penting untuk mendapatkan pelanggan tetap. Pelanggan tetap akan memberikan masukan positif untuk restoran daripada konsumen sekali datang.

Mendapatkan jumlah pelanggan tetap yang tinggi dapat dijadikan ukuran KPI restoran.

Contoh: Restoran dikunjungi 45% pelanggan tetap pada semester I.

3. Persantase pre-booked tables tinggi

Mempunyai sistem reservasi akan memudahkan pelanggan mengunjungi restoran Anda. Dengan melakukan reservasi, pelanggan tidak akan khawatir kehabisan meja atau menunggu antrian terlalu lama.

Persantase pre-booked tables tinggi dapat dijadikan ukuran KPI restoran. Tingkat reservasi yang tinggi juga membuktikan jika produk makanan dan minuman Anda mempunyai keunggulan.

Contoh: pelanggan yang melakukan reservasi sebanyak 30% selama semester I.

4. Persentasi kepuasan tamu tinggi

Persentasi tamu yang tinggi menandakan konsumen puas terhadap produk dan pelayanan restoran. Sebaliknya, persentasi yang rendah menandakan ada yang perlu diperbaiki di restoran Anda. Jangan lupa ucapkan terima kasih kepada pelanggan yang sudah memberikan tanggapan positif.

Contoh: Jumlah kepuasan pelanggan mencapai 60% pada semester I.

5. Jumlah rotasi meja yang tinggi

Rotasi meja (rotations per table) adalah jumlah perputaran konsumen di satu meja. Semakin tinggi jumlah rotasi, semakin baik.

Namun, tidak semudah itu. Anda pasti menginginkan jika konsumen datang silih berganti sehingga rotasi meja semakin tinggi. Di satu sisi, jika Anda atau waiter-yang berada di garis depan—memberi peringatan kepada konsumen, ini seakan-akan “mengusirnya”. Akibatnya, akan berisiko mendapatkan kesan negatif.

Jalan tengahnya, waiter harus mampu menemukan momen yang tepat antara memberi waktu pelanggan selesai makan, di satu sisi tidak membiarkan pelanggan lain menunggu waktu yang lama.

Menggunakan rotations per table sebagai ukuran KPI restoran menggambarkan jika tim Anda mampu mengatur crowed di restoran.

Contoh: Jumlah rotasi 8 kali per merja dalam satu hari

6. Seating efficiency

Seating efficiency adalah penempatan jumlah konsumen di meja sesuai kapasitasnya. Terkadang, pelanggan 2 orang lebih senang memilih tempat yang kapasitasnya lebih. Banyak alasannya, salah satunya agar lebih lapang.

Rumus menghitung seating efficiency jumlah kursi yang terisi dibagi dengan jumlah kursi yang tersedia.

Contoh: seating efficiency mencapai 1,5 – 2 per harinya.

Bisnis Restoran, Bisnis yang Berdampak

Di Indonesia, bisnis restoran (makanan dan minuman) memberikan dampak ekonomi yang besar. Mulai dari penyerapan tenaga kerja sampai menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) yang besar. 

Melansir data dari Badan Pusat Statistik (BPS), menjelaskan jika PDB yang berasal dari sektor makanan dan minuman menjadi yang terbesar pada kuartal II-2020. Nilai PDB yang dihasilkan mencapai Rp302,28 triliun atau 34,44% dari total keseluruhan.

Bahkan, kontirbusi PDB sektor makanan dan restoran melebihi sektor batu bara & migas serta unggul jauh dari sektor tembakau.

Jumlah unit bisnis restoran (sektor makanan dan minuman) di Indonesia pada tahun 2020 berjumlah 11.223 usaha. Jumlah tersebut terdiri dari 8.042 bisnis restoran/rumah makan, 269 usaha katering, dan 2.912 usaha makan minum lainnya.

Sebagian besar bisnis restoran berada di mal sebanyak 53,85%. Yang membuka di kawasan industri sebanyak 11,76%, di pusat kuliner sebanyak 8,11% dan di lokasi lainnya sebanyak 22,75%.

Data di atas menerangkan jika bisnis restoran (kuliner, makanan atau minuman) masih menjadi peluang bisnis yang terbuka. Produk kuliner menjadi yang paling banyak dicari konsumen selain produk pakai.

Mengukur kinerja menggunakan KPI restoran akan meningkatkan efisiensi kerja dan meningkatkan keuntungan. Tidak hanya itu, evaluasi dengan KPI restoran juga akan memberikan pelayanan yang maksimal bagi pelanggan.