Home > News > 8 Cara Agar Karyawan Baru Betah Bekerja di Perusahaan Anda

8 Cara Agar Karyawan Baru Betah Bekerja di Perusahaan Anda

Admin | 1 year ago

Karyawan adalah elemen penting dalam bisnis dan usaha. Kontribusinya sangat terasa untuk mencapai target-target perusahaan.

Jika melihat Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karyawan adalah orang yang bekerja pada suatu lembaga (kantor, perusahaan, dan sebagainya) dengan mendapat gaji (upah). KBBI juga menyebutkan jika sinonim dari karyawan adalah pegawai atau buruh.

Sedangkan dalam dunia bisnis, karyawan adalah individu yang dipekerjakan oleh seseorang yang mendapatkan bayaran atas apa yang dikerjakan.

Untuk disebut sebagai karyawan, diperlukan proses seleksi. Dimulai dari pengajuan surat, tes kompetensi, sampai wawancara. Proses ini dilakukan untuk memilih karyawan yang sesuai dengan kualifikasi perusahaan.

Proses rekrutmen karyawan membutuhkan waktu yang panjang. Perhatian owner atau personalia akan terbagai, karena rekrutmen tidak boleh asal-asalan.

Sayangnya, masih ada fenomena karyawan baru mudah resign. Ada yang baru satu minggu, satu bulan, atau hanya menjalani masa probation.

Fenomena ini tidak bisa disalahkan sepenuhnya kepada karyawan. Apalagi menyudutkan satu generasi, seperti generasi milenial atau generasi Z. Keduanya dianggap sebagai “kutu loncat” bagi perusahaan, karena tidak pernah menetap dalam waktu yang lama.

The Deloitte Global Milennial melakukan penelitian tahun 2019, tentang Alasan Milenial dan Gen Z Meninggalkan Pekerjaannya. Survei ini  dilakukan kepada 13.416 milenial di 42 negara, dan 3.009 generasi Z dari sepuluh negara.

Hasilnya, ada 7 alasan utama mengapa generasi milenial dan generasi Z sering berpindah tempat kerja. Alasan pertama sebanyak 43% milenial dan 34% generasi Z tidak puas dengan gaji. Kedua, alasan tidak ada peluang untuk berkembang dipilih sebanyak 35% milenial dan 33% generasi Z.

Alasan lainnya adalah tidak ada kesempatan untuk belajar dan berkembang, merasa tidak diapresiasi, kurang adanya work life balance, bosan/tidak ada tantangan, dan tidak menyukai budaya tempat kerja.

Melihat fenomena dan permasalahan di atas, diperlukan strategi khusus agar karyawan betah bekerja. 

Berikut adalah cara agar karyawan baru betah bekerja:

1. Beri tugas yang spesifik

Karyawan akan senang jika diberi tugas yang spesifik. Sebagai contoh, jangan hanya beri tugas sebagai admin, hal itu masih terlalu umum. Beri tugas sebagai admin bagian data karyawan.

Tugas yang spesifik juga berguna menghindari tumpang tindih kerjaan. Jika bebannya terlalu banyak, karyawan akan merasa tertekan.

2. Buat struktur kerja yang jelas

Perusahaan yang sehat memiliki struktur organisasi yang jelas. Struktur ini berguna untuk peningkatan karir dan garis komando/koordinasi.

Karyawan baru membutuhkan struktur yang jelas. Seandainya ia menemukan kesulitan dalam bekerja, akan mudah bertanya dengan struktur di atasnya.

3. Siapkan mentor untuk jangka waktu tertentu

Karyawan baru membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Baik itu adaptasi dengan suasana kantor, pekerjaan, atau budaya di perusahaan.

Mentor akan membantu karyawan baru untuk cepat beradaptasi. Mentor bisa menjadi teman pertama bagi karyawan di tempat yang baru.

Mentor tidak harus atasan, bisa rekan kerja yang lebih senior dan bisa menularkan buadaya positif. Dengan adanya mentor, karyawan baru tidak akan sungkan untuk berdiskusi mengenai pekerjaan.

4. Sambutan karyawan baru

Hari pertama bagi karyawan baru adalah hal yang menegangkan. Sambutan di hari pertama akan membuat dia merasa nyaman dan menghilangkan rasa tegang.

5. Pelatihan secara berkala

Seperti data yang saya sebutkan di atas, bahwa salah satu alasan karyawan milenial dan gen Z sering resign adalah tidak ada kesempatan mengembangkan diri. Pelatihan kepada karyawan baru bisa menjadi cara agar ia betah.

Pelatihan tidak selalu berkaitan dengan pekerjaan, bisa juga pelatihan yang sifatnya motivasi. Memberi pelatihan juga merupakan investasi bagi perusahaan. Semakin sering mengikuti pelatihan, kemampuan karyawan baru juga akan berkembang. Dampaknya tentu saja untuk kemajuan perusahaan.

6. Berikan kesempatan untuk salah

Karyawan baru, terutama bagi fresh graduate, pada awalnya akan melakukan kesalahan. Berikan ia kesempatan untuk belajar dari kesalahannya. Biarkan ia untuk mencoba hal-hal yang belum pernah dicoba. Efek berbuat salah adalah, ia akan semakin pintar untuk belajar dan takut untuk berbuat salah kembali.

7. Berikan kesempatan untuk memberi saran

Memberi kesempatan menyampaikan saran artinya adalah atasan mendengarkan real problem mereka. Ketika pegawai baru memberi saran dan pendapatnya diterima, itu akan membuat ia merasa dihargai.

8. Lakukan evaluasi secara berkala

Evaluasi berguna untuk meninjau efektivitas dan kemajuan kinerja. Seandainya ada kesalahan jangan dimarahi, tapi beri ia feedback. Feedback dalam evaluasi artinya memberikan pandangan, masukan, dan strategi untuk untuk langkah dan pekerjaan selanjutnya.

Itulah cara agar karyawan baru tidak mudah resign dari perusahaan Anda. Harapannya, dengan tim yang solid akan berdampak positif pada kemajuan perusahaan Anda.